Ane mau coba ngeshare pengalaman pertama ane backpacker, tepatnya ke Yogyakarta, yang katanya tempat yang pas untuk backpacker pemula dan emang betul. Tapi tunggu, mungkin lebih pas-nya disebut semi backpacker. Karena masih belum sepenuhnya bisa ngirit biaya perjalanan.. Okelah, gak usah panjang lebar, langsung aja simak sendiri ceritanya.. Rabu, 4 September 2013 Berangkat naik kereta ekonomi AC Pasundan jurusan KiaracondongBandung - LempuyanganYogyakarta pkl WIB. Ane milih kereta ekonomi karna lumayan bisa ngirit pengeluaran. Harga tiket ekonomi Pasundan sendiri adalah Rp. + biaya reservasi Rp. Formasi kursi di kereta ekonomi adalah 2 3 dan saling berhadapan. Jangan ngarep senyaman kursi di kereta eksekutif atau bisnis. Spoiler for kereta api Whatever, buat ane yang penting sih bisa selamat sampe tujuan. Toh ini bukan pertama kali ane naik kereta ekonomi, dulu waktu kecil kalo mudik pun naik kereta ekonomi, jadi gak kaget juga soal kenyamanannya. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan khas daerah Pasundan dan Jawa. Didominasi oleh sawah-sawah dan pegunungan. Skip aja deh, tepat pukul WIB, sesuai jadwal. kereta yang ane tumpangin sampe juga di stasiun Lempuyangan. Pas pintu gerbang keluar, sudah berjajar tukang becak dan ojeg yang menawarkan jasanya. Ane tolak secara halus. Ane lebih milih jalan kaki aja, namanya juga Backpacker-an . Ane langsung menuju ke Malioboro cari penginapan. Toh jarak stasiun Lempuyangan ke malioboro gak terlalu jauh. Kurang lebih 1km-an.. Motong jalan lewat jalan Mas Suharto, jalan Mataram, jalan Perwakilan, sampe deh di Malioboro, tepatnya di Malioboro Mall. Sebelumnya ane udah siapin daftar penginapan-penginapan murah di daerah Gg. Sosrokusuman. lokasinya pas di sebelah Malioboro Mall. Di depan gang udah disuguhin pemandangan SPG-SPG dengan pakaian seksinya yang mungkin kerja di Malioboro Mall. langsung aja ane masuk gang, di barisan depan ada hotel WHW, salah 1 yang masuk daftar hotel incaran. Langsung masuk aja ane. Minta list harganya. Ternyata ada yang 60 ribuan. Gak pikir panjang, ane minta dianterin ke kamar buat liat-liat kondisi kamar tidur dan kamar mandinya. Di dalam kamar tidur ada 1 bed, 1 meja, dan 1 cermin. Kamar mandi di luar. Gak masalah buat ane kamar mandi luar, toh ada 5 kamar mandi, jadi gak bakal berebut atau kalo kebelet juga gak usah nunggu lama. Ane langsung mandi dan istirahat sebentar, ngumpulin tenaga. Spoiler for hotel WHW Sorenya ane JJS, jalan-jalan sore, ke arah selatan Malioboro, di titik nol Kota Yogyakarta, tepatnya depan Benteng Vredeburg. Cukup lama ane disini duduk-duduk santai sambil makan sate ayam + lontong seharga 10rb dan es teh manis 3rb. ngobrol-ngobrol sama penjual es teh manis dan tukang becakmodus biar dipake jasanya kayanya, . Buat cuci mata pun disini pas. Banyak yang bening-bening.. Spoiler for titik nol Jogja Setelah bosen cuma duduk-duduk. Ane penasaran pengen nyobain naik TransJogja. Untuk tujuan gimana ntar aja, yang penting bisa nyicipin, toh gak bakalan nyasar. Harga tiket 3ribu. Kebetulan ane punya kartu Flazz BCA, jadi cuma 2rb bayarnya, promo sampe akhir bulan September. Ane salut sama Pemda Yogyakarta, bisa bikin tranportasi massal terintegrasi yang nyaman. Yang pasti, ticketingnya pun sangat baik. Jika dibandingkan sistem ticketing angkutan serupa di ibukota, sistem ticket elektronik di Transjogja masih terjaga. Ketertiban penggunanya juga patut diacungi jempol. Alur keluar-masuk penumpangnya berjalan tertib. Gak ada tu yang namanya penumpang berebut masuk dan keluar duluan. Bisa jadi, awal petualangan seru ane di Jogja berawal di halte Transjogja Malioboro 3 Benteng Vredeburg. Disini ane dapet kenalan baru, orang Malang. Namanya Firman, awalnya ane temenan sama dia karna ane liat dia bawa tas carrier sendirian. Langsung ane tanya aja, "Lagi Backpackeran Mas? Sendirian?" ternyata bener aja. Ane tawarin aja, gimana kalo kita gabung aja, biar bisa sharing cost buat penginapan dan transportasi. Dia setuju. Abis itu kita langsung meluncur ke daerah Tugu buat nikmatin kopi joss + sego kucing sambil ngobrol-ngobrol dan ngatur rencana perjalanan. Oh, iya sebelumnya, sebenernya ane sempet buat janji juga dengan 3 orang Jakarta yang kebetulan mau backpackeran juga ke Jogja. Tapi karena masing-masing punya intinerary sendiri dan memang tanggal kedatangan yang berbeda, akhirnya ane mutusin buat jalan sendiri aja. Kamis, 5 September 2013 Di hari kedua ini, kita berencana ke Candi Borobudur dan Pantai Parangtritis. Kita sewa motor di daerah Dagen dengan tarif Rp. Sebenernya ane udah siapin daftar tempat rental motor murah daerah Jogja dan udah deal juga dengan salah satunya. Tapi karna motor pesanan ane gak kunjung dateng dan pas ditelpon balik katanya gak ada yang nganter, akhirnya kita pilih rental motor di daerah dagen aja walau cukup mahal, tapi yang penting waktu tidak terbuang percuma. Spoiler for motor sewaan Yang gak klah pnting dan sngat berguna, di era digital kaya sekarang, keberadaan smartphone sangat membantu sekali. Kita berdua sangat terbantu dengan fasilitas Google Maps dan Google Navigasi yang ada di hape android kita, kebetulan masing-masing punya. Jadi yang dibonceng bisa jadi navigator. Untuk Google Navigasi sendiri masih BETA, tapi keakuratannya ane bisa nilai 90%, malah ada audio nya yang sangat membantu. Untuk sinyal data sendiri, ada 2 operator recommended, Telkomsel dan 3Tri. Bisa tembus sampe pelosok Gunung Kidul. Menghilang pas dekat-dekat pesisir pantai, tapi gak jadi masalah toh udah sampai tujuan juga. Jangan lupa juga bawa kompas, buat jaga-jaga kalo gak dapet sinyal data, juga dikarenakan orang Jogja selalu memberi arahan dengan mata angin. Utara patokannya Gunung Merapi, Selatan pantai yang butuh aplikasi GPS offline, langsung sedot aja nih gan [URL=" jalan tanpa koneksi data -Bisa jalan di flight mode -Hanya butuh sinyal GPS -Udah termasuk map Indonesia, Singapura, Vatican -Untuk Navigator Suara bahasa Indonesia, langsung download di aplikasinya aja -Tutor udah lengkap di dalamnya Balik lagi cerita perjalanan ke Borobudur. Perjalanan kurang lebih 1 setengah jam, sesuai dengan yang tertera di Google Navigasi. Harga tiket sendiri Rp. untuk pengunjung lokal dewasa. Ini ke-3 kalinya ane ke Borobudur, jadi ane gak mesti "salto sambil bilang wow" untuk mengagumi kemegahan candi Buddha terbesar di dunia ini. Spoiler for borobudur Setelah dari Borobudur, rencananya kita mau ke Kaliurang, buat neropong Gunung Merapi. Tapi karna kita berdua capek, jadi mutusin buat langsung balik lagi ke Kota Yogyakarta. Sebelumnya kita makan siang dan mampir dulu ke Maguwoharjo International Stadium. Letaknya daerah Depok, Sleman, tepat di Ring Road Utara. Sempet gondok juga pas minta ijin foto-foto ke satpam gak dikasih ijin, katanya harus ada ijin dari Pemda. Cape deh.. di Bandung aja bebas-bebas aja mau foto di si Jalak Harupat, gak perlu ijin-ijinan. Bilang aja mau duit Pak.. hahaa.. Akhirnya kita cuma foto dari luar, di lapangan sebelah utara MIS. Tapi gak masalah lah, yang penting udah mengunjungi salah satu tur wajib penggila bola. Spoiler for MIS Lanjut nih ceritanya.. kita balik ke penginapan dulu, buat istirahat, karena cuaca waktu itu sangat panas sekali. Pukul WIB, baru kita berangkat menuju Parangtritis. Masih mengandalkan Google Navigasi. Di tengah jalan, kita kedapetan apes, ban belakang motor kita bocor, padahal jarak ke Pantai Parangtritis tinggal 15 menit lagi. Beruntung di dekat TKP ada bengkel tambal ban. Setelah beres tambal ban, kita lanjut perjalanan. tiket masuk ke Parangtritis adalah 5rb, parkir 3rb. Spoiler for parangtritis Ombak pantai selatan di bulan-bulan ini cukup besar juga dengan angin yang kencang. Kita stay disini sampe sunset tiba. Setelah matahari terbenam, kita langsung balik lagi ke penginapan. Makan sego kucing daerah Tugu. Harga sego kucing 2rb an 1 bungkus, khusus yang isi ayam 3500. untuk lauk pauknya sendiri rata-rata 2rb an. Ada sate usus, sate telur puyuh, sate kerang, sate keong, dll. Habis itu balik hotel dan istirahat.... Jum'at, 6 September 2013 Perjalanan di hari ke-3 ini, adalah ke Gunung Kidul. Eksplore pantai-pantai selatan yang berada di balik-balik tebing. Konon katanya, daerah ini dulunya adalah lautan purba. Bisa dilihat bukit-bukit dan tebing yang didominasi bebatuan yang menyerupai batu karang sebelum tiba di bibir pantai. Lama perjalanan untuk mencapai wilayah ini adalah kurang lebih 2 jam dari Malioboro. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi hutan yang didominasi pohon kayu putih. Cuaca cukup sejuk jika melintasi daerah ini. Di awal memasuki area pegunungan kita akan disuguhi pemandangan Kota Yogyakarta dan sekitarnya dari ketinggian. Kalo di Bandung suasana seperti ini bisa dinikmati dari Dago atau Caringin TiluCartil. Sebenernya ada biaya masuk ke pantai selatan Gunung Kidul sneidir adalah 5rb, tapi dikarenakan kita mengikuti instruksi Google Navigasi, jadi kita tidak melewati gerbang utama. Jadi biayanya free. Hebat juga nih Google. Tapi untuk parkir tetap harus bayar.. Untuk yang membawa motor atau mobil, tidak perlu khawatir jika kendaraan kita mogok atau mengalami bocor ban. Karena walaupun berada di daerah pedalaman, tapi cukup banyak ditemukan bengkel-bengkel kecil. Pantai yang jadi destinasi pertama adalah Pantai Pok Tunggal. Jalan masuk dari jalur utama ke Pantai Pok Tunggal termasuk yang paling sulit. didominasi oleh jalan bebatuan dengan turunan yang curam. Tapi semua terbayar setelah kita sampe di pesisir pantai. Kita langsung disuguhin sebuah pantai mungil yang gokil banget pemandangannya. di ujung timur dan ujung barat terdapat tebing karang. Salah satu ciri khas pantai ini adalah sebuah pohon Duras. Cukup unik, karna letaknya pas di bibir pantai berdiri sendirian. Katanya ni pohon sangat dilindungin dan dikeramatkan oleh warga. widiiihh seremm.. Kata warga sih Pantai ini pengelolaannya masih secara swadaya oleh warga, jadi bisa dimaklum akses untuk masuknya masih seadanya. Tapi masih kata warga, setiap minggunya ada kunjungan pejabat Kabupaten Gunung Kidul. Mudah-mudahan ke depannya infrastruktur terutama jalan bisa diperbagus, biar wisatawan gak kesulitan masuk ke pesisir. Spoiler for pok tunggal Dari Pantai Pok Tunggal, lanjut perjalanan ke Pantai Indrayanti. Bisa dibilang Pantai Indrayanti udah termasuk pantai jadi, beda kaya Pok Tunggal. Bisa diliat dari struktur dan infrastruktur yang udah cukup baik, mulai dari penginapan, lahan parkir, tempat makan, gazebo di pesisir, dll. Lanjut lagi ke pantai Sundak. Pantai Sundak pun bisa dibilang pantai yang sudah jadi. Walau penataan masih lebih baik Pantai Indrayanti. Tapi keindahaan gak kalah.. Ada sebuah pantai tebing karang di sebelah timur, spot yang cocok untuk narsis-narsisan. Spoiler for indrayanti Spoiler for sundak Destinasi terakhir kita adalah Pantai Krakal. Untuk ke Pantai Krakal, kita cukup menyusuri bibir pantai dari Pantai Sundak. Ini kedua kalinya ane ke Pantai Krakal. Dulu waktu study tour SMA juga ane kesini. Kondisinya udah lebih maju, udah banyak penginapan-penginapan. Walau sepi dan gak ada yang nginep, wajar sih bukan musim liburan. Sangat disayangkan juga kondisi bibir pantai terlihat kotor, bukan sampah sih, tapi memang limbah dari bekas tumbuhan dan cangkang kerang.. tapi tetap mengurangi kenyamanan. Spoiler for krakal Menjelajah 4 pantai di Gunung Kidul rasanya udah cukup. Pantai Pok Tunggal jadi favorit ane. Walau akses masih lumayan sulit, tapi suasana nyaman paling dapet di pantai ini.. Berkunjung ke pantai-pantai Gunung Kidul di luar musim liburan juga jadi nilai plus. Suasana sepi, hanya beberapa wisatawan/backpacker, benar-benar cocok untuk melepas penat. Apalagi kondisi ombak di bulan ini yang cukup besar dan ganas, menambah suasana nyaman. Cocok buat yang pikirannya sedang kacau. Apalagi yang lagi galau dan hutang menumpuk. Kita langsung balik lagi ke Kota Jogja, mengurungkan niat mengexplore wisata2 lain di Gunung Kidul, karna cuaca sangat panas dan udah ngantuk juga. Sebelumnya makan mie ayam dulu di Kota Wonosari. Cuma 9rb termasuk es teh manis, tapi porsi mantap, lebih dari mengenyangkan. Sampe di hotel kita istirahat dulu. Sorenya jalan ke Malioboro, berburu benda2 yang bisa dibeli. Kebetulan Firman malem ini balik ke Malang. Seperti biasa kita nongkrong di titik nol sambil makan sate ayam. Balik lagi ke hotel, Firman siap-siap berkemas buat pulang.. Walau baru kenal 2 hari, tapi kita udah cukup akrab, mungkin karna satu nasib sebagai solois backpacker. Sebelum pulang, kita kembaliin motor dulu ke tempat penyewaan motor. Karna untuk hari terakhir ane mutusin buat explore dalem Kota aja naek TransJogja dan jalan kaki.. Sabtu, 7 September 2013 Hari terakhir di Jogja nih. Ane bangun agak siangan, soalnya 2 hari sebelumnya kurang maksimal tidur malemnya, jadi dipuas2sin dulu. Rencana sih pengen ke Prambanan tapi cuma di luarnya aja gak masuk. Sehabis mandi, ane berkemas barang dulu. Abis itu check out jam 8. Langsung menuju ke minimarket daerah Malioboro, cukup sarapan roti keju + capucino, 7rb perak aja.. cukup ngenyangin sampe siang. Beres sarapan, langsung naik Transjogja menuju ke Prambanan. Cukup 1 kali naik bus nomor 1A. bayar 2rb perak pake kartu Flazz BCA. Tadinya sih niat gak masuk ke Candi Prambanan. Tapi dipikir-pikir, buat ngabisin waktu, mending masuk aja deh.. Abis.. abis.. dah duit ane.. Harga tiket sendiri ada dua jenis. 30rbHanya Prambanan dan 40rbpaket Prambanan + Ratu Boko, udah termasuk shuttle bus. Shuttle Bus sendiri berangkat tiap 15 menit sekali. Kata petugas nya, mending ke Ratu Boko dulu, supaya nanti pas di Prambanan-nya gak perlu muter lagi. Oke deh, ane nurutin kata petugasnya. Jalan menuju Ratu Boko sendiri pertama menyusuri terminal Prambanan, masuk jalan desa beraspal yang cukup menanjak ke perbukitan. Spoiler for ratu boko Pemandangan khas perbukitan langsung keliatan nih pas kita turun dari bus. Kalo diliat dari struktur bangunan yang tersisa, keliatannya ini istana dulunya sangat megah.. karna bukan ahli arkeolog, ane ceritain yang lain aja dah.. di sebelah utara ada sebuah pendopo, kita musti menaiki beberapa anak angga dulu. Pemandangannya menghadap ke sebelah utara. kita bisa melihat secara langsung Candi Prambanan dari atas sini. Sebaiknya sih, kalo mau berkunjung ke Ratu Boko, waktu yang pas sore hari. Kita bisa ngeliat Sunset yang indah.. Puas sudah, langsung balik lagi ke Prambanan naik shuttle bus. Ini kunjungan kedua ane ke Prambanan. Untuk yang kedua kali ini, ada beberapa bangunan Candi yang sedang dipugar, dibatasi dengan pagar besi. Mungkin ini sisa-sisa dari letusan dahsyat Merapi, yang ngebuat struktur bangunan jadi rapuh. Tapi kita masih bisa masuk kok, wajib pake helm proyek. Tapi ane mutusin buat balik aja. Sebelumnya ane ambil tas dulu di tempat penginapan. Lanjut ke terminal Prambanan, numpang shuttle bus yang ke arah Ratu Boko. Karna jarak terminal Prambanan ke Candi Prambanan cukup jauh juga, ada 1 km. Apalagi kondisi stamina udah cape ditambah cuaca yang sangat panas. Spoiler for prambanan BERSAMBUNG DI KOMENG
Wisata Surabaya-Jogjakarta memang tak seberapa jauh dimana perjalannya kita bisa menggunakan bus, pesawat, atau kereta api, tetapi jika Anda tidak tahu bagaimana tips backpacker ke Jogja dari Surabaya, tetap saja akan menghabiskan biaya dan waktu. Bila Anda punya kesempatan berkunjung ke Surabaya, kenapa tak langsung sekalian mengunjungi Jogja? Jarak yang dekat ini akan semakin murah jika Anda tahu tips-tips menghemat anggaran dalam hal transportasi,penginapan, dan sebagainya. Jogja dan Surabaya memang sama-sama kota besar di Jawa yang memiliki daya tarik wisata memukau. Tetapi, apa yang ada di Jogja tidak sepenuhnya sama dengan Surabaya. Jogja tetap memiliki pesona kesan tersendiri. Baca Juga Rekomendasi Pilihan Transportasi Ketika Liburan di Jogja Apalagi kota ini memiliki banyak pusat-pusat wisata yang menjadi situs budaya dunia seperti Borobudur, Prambanan dan sebagainya. 5 Tips Backpacker ke Jogja dari Surabaya1. Pilihan Transportasi2. Penginapan yang Tepat3. Makan Hemat di Jogja4. Tempat Wisata Gratis 5 Tips Backpacker ke Jogja dari Surabaya Punya rencana backpacker dari Surabaya ke Jogja? Simak beberapa tips berikut ini. Khusus buat Anda yang ingin menekan anggaran jalan-jalan ala backpacker 1. Pilihan Transportasi Pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah kendaraan atau transportasi apa dari Surabaya menuju Jogja yang paling murah? Tranportasi bus terbilang cukup murah. Untuk kelas eksekutif tarifnya masih di bawah 100ribu rupiah dengan waktu perjalanan tercepat 6 jam. Tetapi jika kondisi macet, perjalanan bisa memakan waktu 9 hingga 10 jam. Kurang cocok untuk Anda yang sedang kejar target cepat sampai di Jogja. Pilihan yang paling mungkin adalah kereta api. Jenis kereta ekonomis harga tiketnya 100 ribuan saja dengan waktu perjalanan 5 jam lebih. Sementara untuk kereta eksekutif biasanya tiketnya berkisar 200 ribuan dengan waktu perjalanan 4 jam lebih. Tips backpacker ke Jogja dari Surabaya tentu saja tidak merekomendasikan pesawat karena harga tiket pesawat saat ini sangat mahal. Sesampainya disana, jika Amda ingin lebih leluasa bisa memanfaatkan layanan sewa motor Jogja buka 24 jam yang tersebar luas. Namun jika Anda pergi dengan rombongan, sewa mobil Jogja bisa menjadi pilihan terbaik. 2. Penginapan yang Tepat Bila ingin hemat ketika sampai di Jogja, pilihlah jenis penginapan seperti guesthouse, homestay atau kelas hotel melati. Disekitaran malioboro ada penginapan yang biayanya hanya 40 ribu, cukup murah bukan? Beberapa hotel bintang satu pun ada yang menawarkan tariff murah di Jogja. Meskipun banyak yang mengatakan penginapan di Jogja mahal, ternyata masih banyak penginapan murah yang dibanderol dengan harga di bawah 100 ribu rupiah saja per malam. Belum punya referensi penginapan yang murah ala backpacker di Jogja? Beberapa penginapa berikut bisa Anda pilih, di antaranya Deep Purple Homestay, Pondok 71, Penginapan Pugeran, Edu Hostel Bintang 1, Hotel Parangtritis Bintang 1 dan sebagainya. Informasi tentang alamat hotel bisa Anda temukan di internet, tarifnya per malam masih di bawah 100 ribu rupiah. Tips backpacker ke Jogja dari Surabaya ini akan sangat membantu Anda berhemat anggaran selama di Jogja. 3. Makan Hemat di Jogja Kalau soal makanan tak perlu khawatir karena Jogja pusatnya makanan murah. Bahkan banyak wisatawan yang kalap menemukan banyak kuliner murah di Jogja. Namun tetap saja, kalau di dekat area wisata harganya tetap mahal. Jika Anda asli Surabaya tentunya akan sangat senang menikmati makanan-makanan tradisional Jogja yang murah. Di antara pilihan kuliner murah di Jogja adalah bakso, mie godong, gudeg, bacem, pecel, aneka bakmi dan sebagainya. Jika lidah Anda lidah pecinta selera manis, Jogja menjadi syurga kuliner tak terlupakan untuk Anda. Tips yang juga penting Anda perhatikan dalam menemukan kuliner murah di Jogja adalah lokasi jualnya. Makanan murah banyak ditemukan di tempat-tempat kuliner sederhana, pasar tradisional maupun pusat-pusat kuliner rakyat. Jika Anda datang ke kafe, atau restoran, harganya juga lumayan mahal. Tips backpacker ke Jogja dari Surabaya soal kuliner ini cukup penting Anda perhatikan karena kebutuhan makan tentu saja menjadi hal utama selama berwisata. 4. Tempat Wisata Gratis Mau jalan-jalan hemat di Jogja, pilihlah tempat-tempat wisata gratis atau yang menawarkan tiket murah 5ribu hingga 10ribu rupiah? Jogja memiliki banyak sekali tempat wisata. Wisata gratis pun sangat hits dan menjadi destinasi yang instagramable yang dikunjungi banyak orang. Objek wisata alam seperti pantai pada umumnya gratis, atau wisata-wisata alam yang masih baru biasanya tarifnya cukup murah dan terjangkau. Jogja memang serba murah, lebih murah dibandingkan Surabaya dalam beberapa hal. Tetapi jika Anda tak tahu bagaimana tips menghemat anggaran di Kota Jogja, tetap saja biaya perjalanan Anda akan bengkak. Baca Juga Tips Jalan-Jalan ke Jogja ala Backpacker Pilihlah transportasi di Jogja yang murah, seperti trans Jogja, rental motor atau taksi online dengan tariff yang terjangkau. Selamat menikmati liburan di Jogja. Jangan lupa tips backpacker ke Jogja dari Surabaya untuk perjalanan yang lebih hemat dan menguntungkan. Penyedia layanan dan produk terkait digital marketing, utamanya pasa jasa penulisan artikel untuk strategi content marketing.
Selainkereta api, kamu juga bisa naik transportasi lainnya yaitu bus. Dari Yogyakarta kamu bisa berangkat di Terminal Giwangan. Pilihan busnya yaitu Mila Sejahtera jurusan Yogyakarta - Banyuwangi atau bisa juga naik yang jurusan Yogyakarta - Jember. Harga tiketnya sekitar Rp 105.000 sampai Rp 136.000 per orang.
Sesaat lagi kereta api ekonomi Jaka Tinggir tujuan bla.. bla.. bla.. Pasar Senen akan diberangkatkan melalui peron 2, kepada para penumpang yang masih berada di luar kereta harap segera memasuki kereta. Stasiun Lempuyangan Kereta Api Ekonomi Jaka Tingkir Begitulah kira-kira pengumuman dari petugas kereta api saat Kereta Api Ekonomi Jaka Tingkir yang kunaiki akan berangkat dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta dengan tujuan akhir Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Tiket kereta ini ku beli seharga Rp. cukup murah menurutku dan pastinya lebih aman dan nyaman. Seharusnya ada yang lebih murah sih, Rp. Tapi tiketnya udah abis. Keretanya sendiri berangkat jam malam dan diperkirakan nyampe di Jakarta jam pagi. Di dalam kereta ini, aku memilih duduk di sebelah jendela, tepatnya di Gerbong 1 kursi No. 5D. Tapi karena perjalanannya malam, jadi kagak keliatan pemandangan apapun di luar sana. Gelap doang yang keliatan. Cuma sesekali terlihat ada perkotaan yang aku pun nggak tau kota apa itu. Kereta Api Ekonomi Jaka Tingkir yang berangkat PP dari Stasiun Purwosari tujuan akhir Stasiun Pasar Senen ini menurutku cukup nyaman, karena dilengkapi AC, toilet, colokan listrik dan bisa nyewa selimut juga kalo kedinginan. Satu aja sih yang kurang, nggak ada cewek cakep yang duduk sekursi ama aku. Jadinya boring deh sepanjang perjalanan. π Tapi nggak apa-apa juga sih, soalnya aku juga harus beristirahat, agar esok saat tiba di Jakarta, kagak ngantuk. Setelah aku merapikan dan mengamankan benda-benda berharga tapi nggak berharga buat orang lain, aku pun segera terlelap di kursi kereta ini. Zzzzzz.... Sesaat lagi Kereta Api Ekonomi Jaka Tingkir akan memasuki stasiun akhir Pasar Senen, kepada para penumpan harap periksa kembali barang bawaan anda agar tidak tertinggal atau tercecer di dalam kereta. Terima kasih telah menggunakan layanan Kereta Api Indonesia, sampai jumpa di perjalanan anda selanjutnya. Hoaamm... Aku terbangun ketika kereta api sudah mau sampe di Stasiun Pasar Senen. Segera ku beresi barang-barang bawaanku dan kumasukkan ke dalam backpack. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, aku pun turun dari kereta ini setelah keretanya berhenti sempurna di stasiun. Kereta Api Ekonomi Jaka Tingkir, sumber wikipedia Stasiun Pasar Senen Asem... Di luar masih gelap banget. Pas liat jam, ternyata masih jam 4 pagi. Jadi kuputusin buat nunggu pagi di stasiun aja. Beruntung ruang tunggu Stasiun Pasar Senen ini luas dan ada banyak bangku-bangku panjang. Setelah mengamankan barang bawaan dan menjadikan backpack sebagai bantal, aku pun kembali istirahat di ruang tunggu stasiun. Setelah jam barulah aku bersih-bersih badan dan mengganti pakaian di kamar mandi stasiun. Syukur aja kamar mandinya masih bersih. Setelah itu, aku kembali menunggu pagi di ruang tunggu. Akhirnya jam 7 pagi baru deh aku keluar dari stasiun dan mencari sarapan di sekitar stasiun. Sayangnya beberapa warung dan resto fast food sekitar stasiun masih tutup, jadi aku milih buat sarapan di pedagang kaki lima yang mangkal di depan stasiun. Sarapan dengan sepiring nasi berlaukkan telur dadar dan sambal teri pake tempe ku tebus seharga Rp. Kerasa banget beda harganya ama makanan saat di Jogja. Tapi wajar sih, namanya juga Jakarta, semuanya mahal, yang murah di sini mah ya masalah. π Selesai dengan urusan perut, aku pun segera berangkat untuk menjelajah ibu kota ini sebelum kembali ke Kota Medan ntar sore. Stasiun Pasar Senen, sumber wikipedia Bang Ojol, lets go... Nb aku lupa motoin, fokus di perjalanan soalnyaBackpackerIndonesia. Daftar; Masuk; Q: Trending agan2, saya pengen sekali ke jogja lewat kereta ekonmi. kira2 budget brp u/ 2hari? domestik. 0. 0. Tandai Skrg naik kereta ekonomi enak koq. KA Progo Jogja-Jkt 35rb, bisa dibeli di stasiun keberangkatan H-7. Saran aja sih, kalau mau beli mending jgn mepet2 tgl keberangkatan, beli H-7
Daftar Isi Rincian Harga KRL Jogja-Solo Cara Naik KRL Jogja-Solo Cek Jadwal KRL di Stasiun Keberangkatan Siapkan KMT atau E-Money Cek Saldo dan Isi Saldo Tap-in di Gate Masuk KRL Masuk Peron dan Tunggu Kereta di Garis Aman Naik KRL Tap-out di Gate Keluar KRL Solo - Salah satu moda transportasi yang dapat dipilih ketika bepergian dari Jogja ke Solo maupun sebaliknya adalah Kereta Rel Listrik KRL. Berikut tata cara naik KRL Jogja-Solo lengkap dengan rincian dari laman Indonesiabaik yang dikelola Kominfo, KRL adalah kereta tanpa lokomotif yang memanfaatkan listrik sebagai tenaga penggeraknya. KRL kerap dipilih masyarakat sebagai transportasi utama karena harga tiketnya yang terbilang itu, cara menaiki KRL yang terbilang mudah pun merupakan alasan utama moda transportasi ini menjadi primadona masyarakat. Dikutip dari laman resmi PT Commuter Line Indonesia, berikut tata cara naik KRL Jogja-Solo lengkap dengan rincian harganya. Mengutip laman resmi PT Commuter Indonesia, untuk sekali perjalanan, harga tiket KRL Jogja-Solo adalah Rp Harga tersebut dipatok sama untuk perjalanan jauh maupun dekat. Calon penumpang dapat menggunakan kartu E-Money bank atau Kartu Multi Trip KMT yang dapat dibeli di seluruh loket stasiun harga KMT sendiri yaitu Rp dengan minimal isi ulang saldo sebesar Rp Isi ulang saldo dapat dilakukan di loket stasiun, vending machine, maupun channel top up lainnya yang bekerja sama dengan PT Kereta Commuter Naik KRL Jogja-SoloCek Jadwal KRL di Stasiun KeberangkatanLangkah pertama yang harus dilakukan sebelum naik KRL adalah mengecek jadwal keberangkatan KRL di stasiun keberangkatan melalui aplikasi KRL Access maupun C-Access. Jika jadwal yang dikehendaki tersedia, maka calon penumpang dapat langsung menuju stasiun KMT atau E-MoneyLangkah berikutnya yaitu menyiapkan Kartu Multi Trip KMT sebagai metode pembayaran tiket KRL. Selain itu, dapat pula menggunakan kartu E-Money yang dikeluarkan oleh Saldo dan Isi SaldoCek saldo E-Money atau KMT di mesin pengecek saldo di stasiun. Selain itu, saldo KMT juga dapat dicek di smartphone yang sudah memiliki fitur di Gate Masuk KRLJika saldo mencukupi, calon penumpang dapat langsung menuju gate masuk KRL dan melakukan tap-in kartu di gate tersebut. Penumpang tidak perlu khawatir jika kartunya bermasalah, karena biasanya terdapat petugas yang sigap membantu para penumpang di gate Peron dan Tunggu Kereta di Garis AmanSetelah berhasil melewati gate, tujulah peron tempat KRL akan menepi dan tunggu di garis aman sampai KRL KRLSaat KRL tiba, tunggu sampai pintu terbuka dan biarkan penumpang yang akan turun keluar terlebih dahulu. Kemudian masuk ke KRL dan duduk di kursi yang kosong jika tersedia atau dapat berdiri sesuai tempat yang disediakan. Selama menaiki KRL, penumpang wajib menaati aturan yang diberlakukan di dalam kereta di Gate Keluar KRLSetelah sampai di stasiun tujuan, penumpang dapat langsung menuju ke gate keluar KRL untuk melakukan tap-out di gate tata cara naik KRL Jogja-Solo lengkap dengan rincian harganya. Semoga bermanfaat, Lur!Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom. Simak Video "Libur Lebaran, Penumpang KRL dan Prameks Jogja Melonjak hingga 150 Ribu" [GambasVideo 20detik] rih/ahr. 133 419 51 95 132 37 438 321